Sabtu, 02 Juni 2018

Kajian Alquran Tentang Toleransi dan Bahaya kekerasan

Assalamualaikum wr.wb ....

    Kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat merupakan dambaan setiap manusia. Untuk meraih hal tersebut Allah swt. Telah memberikan petunjuk kepada manusi melalui wahyu- wahyu yang diturunkan-Nya. Salah satu wahyu yang diturunkan Allah swt. Adalah Alquran, yaitu kitab suci umat islam.
   
    Didalam Alquran terdapat banyak petunjuk dan pelajaran berharga bagi manusia. Jika manusia (khususnya umat islam) mau mempelajari dan mengamalkannya, maka dapat dipastikan ia tidak akan menemui kesukaran di dalam hidupnya serta dapat meraih kebahagiaan hidup baik di dunia maupum di akhirat. Sebaliknya jika manusia mengabaikan Alquran atau enggan mempelajarinya, maka hidupnya akan selalu mendapatkan kesulitan. Beberapa pelajaran didalam Alquran terdapat pada Q.S. Yunus ayat 40-41 dan Q.S. Al Ma'idah ayat 32.
   
    Manusia adalah makhluk indiviudu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia dituntut untuk mampu berinteraksi dengan individu lain dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat, seorang individu akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda warna dengannya salah satunya adalah perbedaan agama.

    Dalam rangka menjaga keutuhan dan persatuan dalam masyarakat maka diperlukan sikap saling menghormati dan saling menghargai, sehingga gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian dapat dihindari. Masyarakat juga dituntut untuk saling menjaga hak dan kewajiban diantara mereka antara yang satu dengan yang lainnya.

    Dalam AL-QUR’AN juga dibahas tentang toleransi Oleh karena itu kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya menjunjung tinggi sikap saling toleransi antar umat beragama dan saling menghormati antar hak dan kewajiban yang ada diantara kita demi keutuhan Negara.

    Kebebasan beragama pada hakikatnya adalah dasar bagi terciptanya kerukunan antar umat beragama. Tanpa kebebasan beragama tidak mungkin ada kerukunan antar umat beragama. Kebebasan beragama adalah hak setiap manusia. Hak untuk menyembah Tuhan diberikan oleh Tuhan, dan tidak ada seorang pun yang boleh mencabutnya.

    Demikian juga sebaliknya, toleransi antarumat beragama adalah cara agar kebebasan beragama dapat terlindungi dengan baik. Kebebasan dan toleransi tidak dapat diabaikan. Namun yang sering kali terjadi adalah penekanan dari salah satunya, misalnya penekanan kebebasan yang mengabaikan toleransi dan usaha untuk merukunkan dengan memaksakan toleransi dengan membelenggu kebebasan. Untuk dapat mempersandingkan keduanya, pemahaman yang benar mengenai kebebasan beragama dan toleransi antar umat beragama merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat.

A. Pengertian Toleransi

Toleransi berasal dari kata “ Tolerare ” yang berasal dari bahasa latin yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Jadi pengertian toleransi secara luas adalah suatu sikap atau perilakumanusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan.

Toleransi adalah istilah dalam konteks sosialbudaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya. Istilah toleransi juga digunakan dengan menggunakan definisi "kelompok" yang lebih luas, misalnya partai politikorientasi seksual, dan lain-lain. Hingga saat ini masih banyak kontroversi dan kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi, baik dari kaum liberal maupun konservatif.

B. Kajian Alquran Tentang Toleransi

1. Q.S YUNUS (10) AYAT 40 DAN 41
     Artinya :
     Di antara mereka ada orang-orang                        yang beriman kepada Al Qur’an, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan”. ( QS Yunus 40-41 )

Dalam ayat 40 ini, Allah SWT menjelaskan bahwa orang yang pernah menerima seruan dakwah Nabi Muhammad, ada orang-orang yang berIman kepada Al-Qur’an dan mengikutinya serta memperoleh manfaat dari risalah yang di sampaikannya. Tapi ada juga yang tidak beriman kepada nabi Muhammad, mereka mati dalam kekafiran.

Pada ayat yang ke 41 surat Yunus, bahwa Islam sangat menghargai perbedaan-perbedaan diantara manusia, karena masing-masing punya hak. Dan tidak boleh memaksakan orang lain memeluk agama Islam, sekalipun Islam agama yang benar.

ISI KANDUNGAN SURAH YUNUS AYAT 40-41

1. Ada golongan umat manusia yang beriman terhadap Al-Qur'an dan ada yang tidak beriman kepada Al-Qur'an.

2. Allah SWT mengetahui sikap dan perilaku orang-orang yang beriman yang bertakwa kepada Allah SWT dan orang-orang yang tidak beriman yang berbuat durhaka kepada Allah SWT.

3. Orang-orang yang beriman kepada Allah SWT (umat Islam) harus yakin bahwa Rasul Allah SWT yang terakhir adalah Nabi Muhammad SWT dan Al-Qur'an adalah kitab suci yang harus dijadikan pedoman hidup umat manusia sampai akhir zaman.

    Umat Islam harus menyadari bahwa setiap amal perbuatan manusia baik ataupun buruk diketahui oleh Allah SWT. Dan masing-masing orang akan memikul dosanya sendiri-sendiri.

2. Q.S AL-MAIDAH AYAT 32

     surah / surat : Al-Maidah Ayat : 32

مِنۡ اَجۡلِ ذٰ لِكَ‌ ۛؔ ۚ كَتَبۡنَا عَلٰى بَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَ اَنَّهٗ مَنۡ قَتَلَ نَفۡسًۢا بِغَيۡرِ نَفۡسٍ اَوۡ فَسَادٍ فِى الۡاَرۡضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيۡعًا ؕ وَمَنۡ اَحۡيَاهَا فَكَاَنَّمَاۤ اَحۡيَا النَّاسَ جَمِيۡعًا ‌ؕ وَلَـقَدۡ جَآءَتۡهُمۡ رُسُلُنَا بِالۡبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيۡرًا مِّنۡهُمۡ بَعۡدَ ذٰ لِكَ فِى الۡاَرۡضِ لَمُسۡرِفُوۡنَ‏ ﴿۳۲﴾
ARTINYA :

Dengan sebab (kisah pembunuhan kejam) yang demikian itu Kami tetapkan atas Bani Isra`il, bahawasanya sesiapa yang membunuh seorang manusia dengan tiada alasan yang membolehkan membunuh orang itu, atau (kerana) melakukan kerosakan di muka bumi, maka seolah-olah dia telah membunuh manusia semuanya dan sesiapa yang menjaga keselamatan hidup seorang manusia, maka seolah-olah dia telah menjaga keselamatan hidup manusia semuanya. Dan demi sesungguhnya, telah datang kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan membawa keterangan yang cukup terang kemudian, sesungguhnya kebanyakan dari mereka sesudah itu, sungguh-sungguh menjadi orang-orang yang melampaui batas (melakuan kerusakan) di muka bumi.

Ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik :
a.  Nasib manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan orang lain. Sejarah kemanusiaan merupakan mata  rantai yang saling berhubungan.  Karena itu,  terputusnya sebuah mata  rantai akan mengakibatkan musnahnya sejumlah besar umat manusia.

b.  Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujuan mereka. Pembunuhan seorang manusia dengan maksud jahat, merupakan pemusnahan sebuah masyarakat, tetapi eksekusi terhadap seorang pembunuh  dalam rangka  qishash merupakan sumber kehidupan masyarakat.

C. Keterkaitan Kerukunan dan Toleransi ( Q.S. Yunus Ayat 40-41) dengan Mengjindari Tindak Kekerasan ( Q.S. Al Ma'idah ayat 32)

    Surat Yunus ayat 40-41 menjelaskan bahwa di dunia ini terdapat beberapa golongan manusia dalam menyikapi kitab Allah swt., yaitu Alquran. Golongan pertama bersikap mengimani Alquran, sementara golongan lainnya bersikap tidak mengimani atau kufur terhadap Alquran.
     Berkaitan dengan hal tersebut, orang- orang yang beriman tetap diperintahkan untuk menjalin kerjasama didalam urusan atau muamalah duniawi dengan orang -orang yang tidak beriman. Akan tetapi orang - orang yang beriman (umat islam) dianjurkan untuk waspada, karena orang orang yang tidak beriman perbuatannya cemderung merusak. Selain itu, mereka juga akan melakukan perdaya untuk merusak akidah umat islam. Ketika sudah terjadi hal itu, maka umat islam wajib bersikap tegas.
     Sedangkan surah Al Ma'idah ayat 32 menjelaskan bahwa umat manusia dilarang saling membunuh satu sama lain. Karena pembunuh satu orang manusia tanpa hak (bukan karena membunuh sesamanya atau berbuat kerusakan ) diibaratkan sama dengab membunuh manusia seluruhnya. Sebaliknya memelihara kehidupan seorang manusia diibaratkan sama dengan memelihara kehidupan manusia seluruhnya. Namun, banyak manusia yang melanggarnya sehingga banyak berbuat kerusakan dimuka bumi.
     Dengan kata lain, secara garis besar Q.S. Yunus ayat 40-41 berisi tentang anjuran memiliki sikap toleransi dan menjaga kerukunan antar sesama. Sedangkan Q.S. Al Ma'idah ayat 32 berisi tentang anjuran menjaga kerukunan atau tidak saling bertengkar satu sama laim sehingga tidak menimbulkan pertumpahan darah (pembunuhan).
     Ketika manusia mengalami hakikat penciptaan manusia, maka manusia tidak akan mempersalahkan perbedaan. Orang yang memahami tentant perbedaan akan menjadikan perbedaan yang ada sebagai penghubung tali persaudaraan dan persatuan untuk membangun kehidupan yang harmonis dan humanis. Sebaliknya, orang yang tidak memahami hakikat penciptaan manusia dan perbedaan justru akan menjadikan perbedaan sebagai jurang pemisah dan perpecahan antat manusia.

D. Kesimpulan

    Jadi hal ini dibutuhkan untuk menciptakan kehidupan yang tentram, sehingga diperlukan kesediaan pada setiap individu manusia untuk selalu menanamkan sikap toleransi dalam beragama.kerukunan umat bragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.
a) Tuhan yang disembah Nabi Muhammad SAW. dan pengikutnya bukanlah apa yang disembah oleh orang-orang kafir.

b) Toleransi yang dibenarkan adalah masing-masing umat beragama saling menghormati, tidak mengganggu dan tidak memaksakan agama kepada orang lain.

c)  Sikap Manusia terhadap kebenaraan Al-Qur’an ada dua, yakni kelompok Manusia yang percaya terhadap kebenaran Al-Qur’an, dan Kelompok  Manusia yang tidak percaya terhadap kebenaran Al-Qur’an

Sekian dan terima kasih, semoga ini bermanfaat bagi pembaca semua.
Wassalamualaikum wr.wr

Sumber dari :
1. http://disnu4.blogspot.com/2016/02/makalah-toleransi-dan-kerukunan.html?m=1
2. Buku pendidikan agama islam dan budi pekerti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar